Analisis Biaya Dan Waktu Menggunakan Metode Earned Value ( Nilai Hasil ) Pada Proyek Preservasi Jalan (Studi Kasus : Proyek Preservasi Jalan Ruas Kabupaten Sorong Aimas – Klamono)

Authors

  • Marthen Lexi Saud Universitas Pendididkan Muhammadiyah Sorong
  • Athiah Safari Universitas Pendididkan Muhammadiyah Sorong
  • Andi Rahmat Universitas Pendididkan Muhammadiyah Sorong

Keywords:

Preservasi Jalan, Kabupaten Sorong, Proyek Konstruksi, Efektivitas Waktu dan Biaya

Abstract

Kabupaten Sorong memiliki luas wilayah 13.075,28 km², daerah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Raja Ampat di sebelah Utara dan Barat, Kabupaten Sorong Selatan di sebelah Selatan, KaBUPATEN Manokwari di sebelah Timur. Populasi penduduk kabupaten Sorong pada tahun 2022 berjumlah 125.949 jiwa, dan kabupaten ini memiliki 30 distrik, dengan 26 kelurahan dan 226 desa ataukampung Dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk di kabupaten Sorong dalam rentang waktu 1 tahun mengalami peningkatan jumlah penduduk hingga 10%. Dalam perkembangannya, jumlah penduduk dikabupaten Sorong tiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup defisikan. Wilayah cakupan Kabupaten Sorong dahulu mencakup seluruh wilayah Papua Barat Daya. Artinya, Kabupaten Sorong melahirkan kabupaten dan kota yang menyusun Papua Barat Daya sekarang yang terdiri dari Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Tambrauw, Raja Ampat, dan Kota Sorong. Jalan Raya merupakan prasarana yang sangat dibutuhkan dalam sistem transportasi untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi, sosial, dan budaya. Kondisi jalan yang baik diperlukan untuk kelancaran kegiatan transportasi yaitu untuk mempercepat kelancaran mobilisasi barang atau jasa secara aman dan nyaman. pada tahun 2023 ini merealisasikan peningkatan jalan sebagai prasarana transportasi darat yang menggunakan sumber dana anggaran APBD TA 2023, khususnya Peningkatan Jalan Di Aimas Klamono Kabupaten Sorong. Dilihat dari status kondisi geometrik jalan (existing) pada ruas jalan ini akan tetap ditingkatkan untuk memperlancar ruas Jalan kondisi lalu lintas. Pada lokasi yang akan dilaksanakan Rigid Jalan Aimas Klamono Kabupaten Sorong papua barat daya. Objek studi penelitian ini adalah pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi preservasi jalan. Dimana preservasi jalan adalah kegiatan penanganan jalan yang meliputi pencegahan, perawatan, dan perbaikan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi optimal dan mencapai umur rencana yang telah ditetapkan.Lokasi penelitaan berada pada sepanjang ruas jalan Aimas- Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya dan menjadi jalur transportasi penghubung antar wilayah / daearh di sekitaran Sorong Raya. Pada ruas jalan ini terdapat 1 jalur jalan dengan 2 lajur sebagai penghubung antar lajur di setiap jalan pada lokasi penelitian dengan lebar lajur jalan rata-rata yaitu 3,5 meter dan lebar jalur rata-rata yaitu 7 meter, Struktur Breakdown Kerja (WBS) adalah metode manajemen proyek yang membagi proyek besar menjadi tugas yang lebih kecil dan dapat dikelola dan mendukung perencanaan proyek, penganggaran, dan pelaksanaan yang efisien. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada penelitian ini dibagi sampai pada level dua, WBS pada penelitian ini akan dapat ditinjau jumblah harga 53.961.387.612.46 dan bobo 100.00. Durasi waktu yang dijadwalkan pada pelaksanaan proyek preservasi jalan adalah Sembilan bulan atau tiga puluh enam minggu, dari bulan April sampai desember. Untuk lebih jelas terkait jadwal pelaksanaan proyek, dapat dilihat pada M1-M36. Seperti terlihat pada grafik diatas, kemajuan pekerjaan dari segi waktu mencapai percepatan yang signifikan dari minggu 1 sampai ke minggu 10, tetapi pada minggu 11 hingga minggu 20 terjadi keterlambatan dari jadwal rencana, dan pada minggu 21 hingga pekerjaan selesai di minggu 36 terjadi percepatan hingga proyek dapat selesai sesuai dengan jadwal waktu yang telah direncakan. Sedangkan dari segi biaya, hampir sama dengan penilaian berdasarkan waktu, dimana diawal pelaksanaan proyek minggu 1 hingga minggu 10 biaya yang dikeluarkan dapat di jaga dibawah anggaran agar didapatkan keuntungan, sedangkan pada minggu 11 hingga minggu 20 terjadi pembengkakan biaya yang disebabkan ada nya keterlambatan waktu penyelesaian hingga biaya operasional pun meningkat, dan pada minggu 21 hingga minggu 36 biaya pelaksanaan dapat dijaga dibawah anggaran rencana agar ada margin keuntungan. Untuk perhitungan efektifitas waktu (SPI) dapat dilihat sebagai berikut Nilai < 1 = 09 Minggu Nilai > 1 = 27 Minggu Skor yang diharapkan = 1,00 Skor Efektifitas waktu = 27 x 1,00 = 3,00. Dari 36 minggu waktu pelaksanaan proyek, hampir sebagian 09 besar nilai SV dan CV mendapatkan angka positif atau sebanyak 26 minggu, sedangkan 10 minggu mendapatkan nilai negatif. Dimana, angka negatif menandakan pekerjaan mengalami keterlambatan dan biaya yang dikeluarkan lebih dari anggaran yang direncanakan, sebaliknya jika mendapatkan angka positif maka dapat dikatakan pekerjaan proyek lebih cepat dari jadwal rencana dan biaya yang di gunakan dibawah anggaran rencana. Nilai SV terendah sebesar Rp. -1.597.428.965,52 pada minggu ke-18, sedangkan nilai tertinggi sebesar Rp. 3.605.723.351,97 pada minggu ke- 26. Untuk nilai CV terendah sebesar Rp. -276.497.332,81 pada minggu ke-17, sedangkan nilai tertinggi sebesar Rp. 5.363.643.842,85 pada minggu ke- 35.

References

(Soeharto, 1995).Menurut PMBOK Guide (2004) yang dikutip oleh Santosa (2009) sebuah proyek memiliki beberapa karakteristik penting yang terkandung didalamnya Menurut Soeharto (1995) dalam mencapai tujuan, proyek dibatasi oleh target biaya, jadwal, serta mutu yang telah ditetapkan. Terdapat beberapa macam proyek, yaitu sebagai Ali, Haedar, Tubagus. (1989). Prinsip-Prinsip Network Planning. Jakarta: Gramedia

Badri, Sofwan. (1988). Dasar-Dasar Network Planning: Dasar-Dasar Perencanaan Jaringan Kerja. Yogyakarta: PT Rineka Cipta

Dipohusodo, Istimawan. (1995). Manajemen Proyek & Konstruksi, Jilid 1 & 2. Yogyakarta: Kanisius.

Dumadi, Triono. (2014). Evaluasi Pelaksanaan Proyek Menggunakan Metode Earned Value Analysis. Simposium Nasional Rapi, 8.

Ervianto, Wulfram. (2004). Teori-Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Husen, Abrar. (2010). Manajemen Proyek Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset Mawardi, Fauzan. (2012). Evaluasi Kemajuan Proyek Dengan Metode Nilai Hasil Proses Pengendalian Kinerja Waktu Dan Biaya. TECHSI: Jurnal penelitian Teknik informatika Universitas Malikussaleh, 2 (1). Messah, Yunita A. (2013). Pengendalian Waktu dan Biaya Pekerjaan Konstruksi Sebagai Dampak dari Perubahan Desain. Jurnal Teknik Sipil, 2 (2). Rachman, Taufiqur. (2012). Manajemen Proyek (Project Crashing), Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul, Jakarta. http://taufiqurachman.blog.esaunggul.ac.id/file/2012/11/EMA302-7- Manajemen-Proyek-Crashing-Project.pdf

Santosa, Budi. (2008). Manajemen Proyek Konsep & Implementasi. Surabaya: Graha Ilm

Published

2025-04-23

How to Cite

Lexi Saud, M. ., Safari, A. ., & Rahmat, A. . (2025). Analisis Biaya Dan Waktu Menggunakan Metode Earned Value ( Nilai Hasil ) Pada Proyek Preservasi Jalan (Studi Kasus : Proyek Preservasi Jalan Ruas Kabupaten Sorong Aimas – Klamono). BULLET : Jurnal Multidisiplin Ilmu, 4(2), 144–153. Retrieved from https://journal.mediapublikasi.id/index.php/bullet/article/view/5189