Gambaran Status Gizi Balita Di PUSKESMAS Soriutu

Authors

  • Nuristi Qomalasari Universitas’ Aisyiyah Yogyakarta
  • Khoirun Nisa Alfitri Universitas’ Aisyiyah Yogyakarta
  • Silvi Lailatul Mahfida Universitas’ Aisyiyah Yogyakarta

Keywords:

Status Gizi, Balita, Stunting, Gizi Buruk

Abstract

Background: Suboptimal nutritional status in children under five can lead to more serious health problems. Data from the 2022 Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI) revealed that 6.23% of children experience undernutrition. The prevalence of undernutrition in children under five in West Nusa Tenggara (Nusa Tenggara Barat-NTB), according to the 2018 Basic Health Research, is 20.5%, placing NTB second nationally after East Nusa Tenggara (NTT). Objective: This study aims to describe the nutritional status of children under five in the Soriutu Primary Health Center working area. Methodology: This research employed a quantitative approach with an analytical observational design, using a descriptive observational design. The data used in this study were secondary data from the measurement of children under five at the Soriutu Primary Health Center in May 2024. Results: Data analysis of 37 children under five revealed several health issues, including severe stunting (81.1%), severe malnutrition (27%), and significantly low body weight (43.2%). Conclusion: Numerous nutritional issues among children under five were identified in the Soriutu Primary Health Center working area. It is recommended that the local Health Department plan more specific programs to address and reduce undernutrition in NTB.

References

Astuti, P. (2019). Pengaruh Aktivitas Fisik dan Status Gizi Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Teknik UNNES Tahun 2019. Skripsi.Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Semarang.

Amandatiana, A. (2019). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pola Makan pada Mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat di STIKES Kharisma Persada. Jumantik, 6(1), 35-41.

Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Ariano, A., Bashirah, A., Lorenza, D., Nabillah, M., Apriliana, S., & Ernawati, K. (2019). Hubungan Faktor

Lingkungan dan Perilaku Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Desa Talok Kecamatan Kresek. Jurnal Kedokteran, 27(2).

Ayun, K. (2015). Hubungan Status Gizi dan Vitamin A Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Puskesmas Piyungan Bantul. Artikel Penelitian Institut Kesehatan Piyungan Bantul.

Aditianti, A., Luciasari, E., Permanasari, Y., Julianti, ED., Permana, M. (2019). Studi Kualitatif Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita Di Posyandu Di Kabupaten Bandung. Penelit Gizi dan Makanan (The J Nutr Food Res)

Alamsyah, D., Mexitalia, M., & Margawati, A. (2015). Beberapa Faktor Risiko Gizi Kurang dan Gizi Buruk Pada Balita 12-59 Bulan. Vokasi Kesehatan, 111, 131–135.

Bakta. (2021). Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan’. Bali: Bali International Press.

Bennet, J., Dolin, R., & Blaser, M. (2015). Principles and Praactice of Infectious Disease. Elsavier Saunders. Bernstein, D., & Shelov, S. (2017). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Kedokteran EGC.

Chandra, R. (2017). Hubungan Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Upaya Pencegahan Pneumonia Pada Balita Oleh Ibu Yang Berkunjung Ke Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Cinta, A. (2017). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Atas pada Balita. Jurnal Keperawatan STIKes Budi Luhur Cimahi.

Cinta, A. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Atas pada Balita. Citra Delima : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung.

Dinas Kesehatan NTB. (2020). Profil Kesehatan NTB Tahun 2020. Dinas Kesehatan NTB. Dinas Kesehatan NTB. (2021). Profil Kesehatan NTB Tahun 2021. Dinas Kesehatan NTB.

DinKes Kab.Dompu. 2021. Data Status Gizi Balita 0-59 Bulan Per Puskesmas Kab.Dompu Melalui e-PPGBM Tahun 2021

Esland, J., Lerenr, A., & Khan, A. (2019). Paediatrics, Angewandte Chemie International Edition. Scion Publishing, 6(11), 951-952.

Fitri, Z., Sahenda, L., Puspitasari, P., Destarianto, P., Rukmini, D., & Imron, A. (2021). The Classification of Acute Respiratory Infection (ARI)’, Bacteria Based on K-Nearest Neighbor. Lontar Komputer : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi.

Giroth, T., Mannopo, J., & Bidjuni, H. (2022). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa. Jurnal Keperawatan.

Hasyim, D., & Sulistianingsih, A. (2019). Analisis faktor yang berpengaruh pada status gizi (BB/TB) balita. Jurnal Riset Kebidanan Indonesia.

IDAI. (2018). Buku Ajar Respirologi Anak. Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Indriati, R., & Aminingsih, S. (2020). Hubungan Riwayat Penyakit Pneumonia dan Diare Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 1-5 Tahun. KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan.

Kasmin, E., Melonda, N., & Amisi, M. (2019). Hubungan Antara Riwayat Pemberian Imunisasi dan Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi pada Anak Usia 24-59 Bulan di Kecamatan Rentahan Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Kesehatan Universitas Sam Ratulangi Manado.

KEMENKES RI. (2015). Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

KEMENKES RI. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

KEMENKES RI. (2020). SE Dirjen P2P No 2409 Tahun 2021. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Khoiriyah, H., & Ismarwati. (2023). Faktor Kejadian Stunting pada Balita: Systematic Review. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 12(1), 28-40.

Kemenkes. Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Kemenkes. 2022. 1–150 p.

Khuriyah, N. (2017). Hubungan Antara Riwayat Penyakit Ispa Dan Diare Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kudus. Prosiding HEFA 1st 2017.

Lestari, D., & Adisasmita, A. (2021). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebagai Determinan Terjadinya ISPA pada Balita Analisis SDKI Tahun 2017. Jurnal Epidemologi Kesehatan Indonesia.

Novita. (2024). Progres Tertinggi se Indonesia Stunting NTB Menurun 81 Persen. Diskominfo NTB . https://ntbprov.go.id/post/progres-tertinggi-se-indonesia-stunting-ntb-menurun-81 persen#:~:text=Adapun%20presentase%20stunting%20NTB%20berdasarkan,pada%20tahun%202 23%20berdasarkan%20SKI. 22 Maret 2024 5 Agustus 19.33 WIB

Qoyyimah, A., Hartati, L., & Fitriani, S. A. (2020). Hubungan Kejadian Stunting dengan Perkembangan Anak Usia 24-59 Bulan di Desa Wangen Polanharjo, Klaten. Jurnal Kebidanan, 66-79.

Suriani, S. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kegemukan Pada Balita di Kelurahan Warnasari Kecamatan Citangkil Kota Cilegon . Faletehan Health Journal, 1-10.

SKI. (2023). Survei Kesehatan Indonesia. Dalam Angka. Jakarta : Kemenkes RI. 1–68.

Tim Nasional Perceptana Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). (2017). Buku Ringkasan Stunting. 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Jakarta.

Yuwanti, Y., Mulyaningrum, F. M., & Susanti, M. M. (2021). Faktor – faktor yang mempengaruhi stunting pada balita di kabupaten Grobogan. Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama 10(1),7

Yuvalianda. (2020, 4 18). Analisis Univariat: Pengertian, Manfaat, Hingga Contoh Lengkap . Retrieved from yuvalianda.com: https://yuvalianda.com/analisis-univariat/

Published

2024-10-12

How to Cite

Qomalasari, N. ., Nisa Alfitri, K., & Lailatul Mahfida, S. (2024). Gambaran Status Gizi Balita Di PUSKESMAS Soriutu. AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(9 : Oktober), 703–710. Retrieved from https://journal.mediapublikasi.id/index.php/amma/article/view/4563