Memahami Fungsi Setiap Unsur Dalam Budaya Tinju Adat (Sudu) Masyarakat Zepe, Ngada, Menurut Perspektif Antropologi Budaya Ralph Linton

Authors

  • Sekundus Septo Pigang Ton Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • Yoseph Edelbertus Dua Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • Hilarion Gerri Parto Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • Fransiskus Antonius Dimas Satyawardhana Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • Raymundus I Made Sudhiarsa Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana

Keywords:

Fungsi, Unsur, Sudu, Ralph Linton, Zepe

Abstract

The focus of this paper is to understand the function of each element in the customary boxing culture (Sudu) of the Zepe community, Ngada, from the perspective of Ralph Linton's cultural anthropology. Sudu (customary boxing) in Ngada society is a tradition of boxing matches that has a function as a relationship in strengthening social ties between individuals. The purpose of this paper is to understand the function of each element in Ngada people's sudu culture that has social meaning and value. The findings are that sudu is a culture that has been passed down from generation to generation and has the function of mutual respect and brotherhood. In addition to these functions, sudu also has a deep meaning for survival and social relations. The sudu ceremony reflects harmonious relations and friendship through sportsmanship between boxers, as well as solidarity between lives in the Ngada community. Sudu is not only a physical fight, but also a medium to express courage, honor and traditional values. Furthermore, the nelo (dance) that accompanies sudu serves as a cultural expression that strengthens identity and social bonds. The methods used in writing this paper are literature studies and interviews with a descriptive-analytical approach.  

References

Ajito, T. (2023). Kajian Nilai Budaya Olahraga “Etu “Dalam Membentuk Pendidikan Karakter Masyarakat di Kabupaten Nagekeo. Journal on Education, 05(04), 16673–16679. https://www.jonedu.org/index.php/joe/article/view/2849%0Ahttps://www.jonedu.org/index.php/joe/article/download/2849/2421

Ajito, T., Lodo, R. Y., & Mansuetus Mola. (2022). Nilai Budaya Pendidikan Olahraga “Etu “ Dalam Mendukung Pembelajaran Olahraga di Kabupaten Nagekeo. EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 3(3), 851–856. https://doi.org/10.62775/edukasia.v3i3.206

Aso, Maria Trisana; Hidayatullah, Syarif; Alvianna, S. (2021). Destinasi Wisata Dan Harga Pengaruhnya Pada Minat Berkunjung. Seminar Nasional Kepariwisataan, 2(1), 152–161.

Bernabas Wani, Nikodemus Bate, Yohanes Bayo Ola Tapo, Robertus Lili Bile, Y. F. B. (2023). Olahraga Pada Masyarakat Woe Are Desa Sangadeto Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada. 12(2), 184–202.

Cancang, E., Masut, V. R., Meo, Y. W. B. L., & Endi, Y. (2023). dalam Perkawinan Gereja Katolik Manggarai : Perpektif Adat dan KHK 1983. 23.

Imedtech, J., Bahan, P., Permaian, A., Dengan, K., & Bakti, S. C. (2022). Bernabas Wani. 6(1), 32–41.

Ita, E. (2018). Manajemen Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Di Tk Rutosoro Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada Flores Nusa Tenggara Timur. Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, 6(1), 45–52. https://doi.org/10.24269/dpp.v6i1.889

Khinari, A. S. P., Sugiantari, N. M. Y., Lubis, D. N., Marlina, N. K. A., Juliyanti, N. P. I., Surya Dewi, A. A. A. I., & Bawono, R. A. (2021). Representasi Maskulinitas Dalam Ritual Etu Di Kampung Adat Tutubhada Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 13(1), 119. https://doi.org/10.30959/patanjala.v13i1.677

Khoirun Nasbih, Dian Mursyidah, Nurbaiti, & Zulqarnin. (2020). Seloko Sebagai Media Komunikasi Dakwah Masyarakat Desa Limbur Merangin Kecamatan Pamenang Barat Kabupaten Merangin. Mauizoh: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi, 4(1), 85–102. https://doi.org/10.30631/mauizoh.v4i1.31

Kuara Jangga Uma, W., Handayani, D., & Satriya Nurgiri, Y. (2018). Makna Nyale Dalam Upacara Adat Pasola Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Di Sumba Barat Nusa Tenggara Timur. HISTORIA Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 6(2), 347. https://doi.org/10.24127/hj.v6i2.1430

Lina, P., & Sudhiarsa, R. I. M. (2022a). Mata Golo, the Ke’o Rado Ritual, and The Death of Jesus Christ on The Cross in the Perspective of the Ngada People in Central Flores Indonesia. Journal of Asian Orientation in Theology, 04(01), 1–26. https://doi.org/10.24071/jaot.v4i1.4483

Lina, P., & Sudhiarsa, R. I. M. (2022b). Nilai Moral Kristiani dalam Ukiran Figuratif Sa’o Ngaza pada Masyarakat Ngada Nusa Tenggara Timur. Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi), 8(1), 15–30. https://doi.org/10.18784/smart.v8i1.1517

Maria Arianti Bate. (2023). Menggali Makna Perayaan Reba Bagi Kehidupan Iman Umat Di Lingkungan Gurusina. JAPB: Jurnal Agama, Pendidikan dan Budaya, 4(1), 23–37. https://doi.org/10.56358/japb.v4i1.200

Mierdhani, M. I. R., & Liliana Dewi. (2023). Problematika Pengembangan Destinasi Pariwisata di Kampung Adat Prai Ijing Nusa Tenggara Timur. Jurnal Manajemen Perhotelan dan Pariwisata, 6(2), 288–305. https://doi.org/10.23887/jmpp.v6i2.61502

Muhammad, F., & Yosefin, Y. (2021). Peran Kearifan Lokal Pada Pendidikan Karakter Dimasa Pandemi (Suatu Kajian Studi Literatur Manajemen Pendidikan &Amp; Ilmu Sosial). Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(2), 519–528. https://doi.org/10.38035/jmpis.v2i2.508

Ni Made Yuni Sugiantar, Ni Luh Ramaswati Purnawan, & I Gusti Agung Alit Suryawati. (2017). Makna Pesan Komunikasi Nonverbal Pada Ritual Gua Meze di Kampung Adat Rendu Tutubhada, NTT . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3, 1–8.

Nuzulia, A. (1967). Mengkaji Nilai Nilai Tinju Adat Di Masyarakat Nggolonio. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 1(1), 5–24.

Osin, R. F., Rizky, I., Kusuma, W., & Suryawati, D. A. (2019). Strategi Pengembangan Objek Wisata Kampung Tradisional Bena Kabupaten Ngada-Flores Nusa Tenggara Timur ( Ntt ). 14(1), 60–65.

Pemerintahan, K. N. (2021). Kondisi Geografis Kabupaten Ngada. Ngadakab. https://portal.ngadakab.go.id/kondisi-geografis-kabupaten-ngada/

Prastiwi, O. O. M. (2024). Upacara Tinju Adat Etu Pada Masyarakat Desa Leguderu Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur. Jurnal Holistik, 17(1), 1–20.

Pua Uda, A. I., & Leniwati, D. (2022). Memaknai Konsep Pendapatan Pada Kampung Adat Tuthubhada Kabupaten Nagekeo, NTT. El Muhasaba Jurnal Akuntansi, 13(1), 17–25. https://doi.org/10.18860/em.v13i1.12821

Rawe, A. S., & Nono BS, Y. (2021). Promosi Olahraga Tinju Adat Etu Sebagai Pariwisata Tahunan di Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo. Gelanggang Olahraga: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga (JPJO), 4(2), 174–185. https://doi.org/10.31539/jpjo.v4i2.1576

Rongrean, D. G. F., & Pius Pandor. (2023). Fenomena Kaunan dalam Masyarakat Toraja Dari Perspektif Emmanuel Levinas. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(2), 132–142. https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.53594

Sudhiarsa, R. I. M. (2020). Antropologi Budaya: Manusia Budaya dan Religiositas. Dioma.

Published

2024-07-19

How to Cite

Septo Pigang Ton , S. ., Edelbertus Dua, Y. ., Gerri Parto , H. ., Antonius Dimas Satyawardhana, F. ., & I Made Sudhiarsa, R. . (2024). Memahami Fungsi Setiap Unsur Dalam Budaya Tinju Adat (Sudu) Masyarakat Zepe, Ngada, Menurut Perspektif Antropologi Budaya Ralph Linton. AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(6 : Juli), 425–434. Retrieved from https://journal.mediapublikasi.id/index.php/amma/article/view/4371