Menek Kelih Sebagai Media Pendidikan Karakter Anak Dalam Masyarakat Bali
Keywords:
Hindu Bali, Menek Kelih, Pendidikan Karakter, Psikologi Pendidikan, Perkembangan MoralAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi fungsi upacara keagamaan Hindu, yakni Upacara Menek Kelih, sebagai wahana pendidikan karakter anak dalam perspektif psikologi pendidikan. Upacara ini menandai fase perkembangan dari masa kanak-kanak menuju remaja dalam budaya Hindu Bali, serta mengandung simbol-simbol spiritual dan sosial yang kuat. Dengan pendekatan kualitatif fenomenologis, penelitian dilakukan di Pura Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta. Informasi dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi terhadap anak-anak peserta upacara, orang tua, tokoh adat, dan guru. Hasil menunjukkan bahwa proses ritual Menek Kelih berkontribusi terhadap internalisasi nilai karakter seperti tanggung jawab pribadi, kontrol diri (self-regulation), penghormatan terhadap otoritas (respect for authority), serta kepedulian sosial. Dalam konteks psikologi perkembangan, keterlibatan anak dalam upacara ini memperkuat pembelajaran sosial dan moral melalui pengalaman transendental yang bermakna. Simpulan penelitian ini menegaskan bahwa Menek Kelih dapat menjadi strategi pendidikan karakter berbasis budaya yang efektif, selaras dengan teori perkembangan moral dan sosial dalam psikologi pendidikan.
References
Dibia, I. W. (2020). Makna simbolik dalam upacara keagamaan Hindu Bali. Denpasar: Yayasan Dharma Sastra.
Geriya, I. W. (2007). Religi dan upacara tradisional Bali. Denpasar: Pustaka Larasan.
Kohlberg, L. (2006). Essays on moral development, Volume II: The psychology of moral development. New York: Harper & Row.
Lickona, T. (1991). Educating for character: How our schools can teach respect and responsibility. New York: Bantam Books.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
Moustakas, C. (1994). Phenomenological research methods. Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
Narvaez, D. (2008). Human flourishing and moral development: Cognitive and neurobiological perspectives of virtue development. In L. P. Nucci & D. Narvaez (Eds.), Handbook of moral and character education (pp. 310–327). New York: Routledge.
Nucci, L. P., & Narvaez, D. (Eds.). (2014). Handbook of moral and character education (2nd ed.). New York: Routledge.
Piaget, J. (1952). The origins of intelligence in children. New York: International Universities Press.
Suryani, L. G. (2020). Upacara adat sebagai sarana pendidikan karakter anak di Bali. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 25(3), 211–220. https://doi.org/10.24832/jpnk.v25i3.223
Tilaar, H. A. R. (2004). Multikulturalisme: Tantangan-tantangan global masa depan dalam transformasi pendidikan nasional. Jakarta: Grasindo.
Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of higher psychological processes. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Widiastuti, N. L. (2018). Fungsi sosial budaya upacara potong gigi dalam pembentukan kepribadian remaja Bali. Jurnal Antropologi Indonesia, 39(2), 134–145. https://doi.org/10.7454/jai.v39i2.11310












